1. Wujud :
artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang tiada
di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.
2. Qidam :
artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt.
3. Baqa’ :
artinya kekal, Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnya
4. Mukhalafatuhu
Lil hawadisi : artinya Bersalahan Allah Swt dengan segala yang baharu, pada
dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang telah ada atau yang
belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan
yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.
5. Qiyamuhu
Binafsih : artinya berdiri Allah Swt dengan sendirinya, tidak berkehendak
kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak berkehendak kepada yang
menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi telah jadi dengan sendirinya,
dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.
6. Wahdaniyyah
: artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada perbuatanNya, tetapi
bukanlah pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang, daging, kulit dan lain
sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.
7. Qudrat
: artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang tetap
berdiri pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap - tiap yang ada dan meniadakan
tiap - tiap yang tiada.
8. Iradah
: artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada atau
tiadanya, maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap - tiap sesuatu apa
yang di perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak
Allah Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain
sebagainya
9. Ilmu :
artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi dan
maha mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia
bagiNya di alam jagat ini.
10. Hayat :
artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi azali pada dzat
Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah ciptaanNya
juga.
11. Sama’ :
artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali
berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari
pendengarannya Allah Swt.
12. Bashar
: artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang
qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, Allah Swt wajib bersifat maha
melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat,
terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.
13. Kalam :
artinya : berkata - katanya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim
lagi azali, yang berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an,
ini merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]
14. Qadiran
: artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan dan mentiadakan
sesuatu.
15. Muridan
: artinya keadaannya Allah Swt yang menghendaki dan menentukan tiap - tiap
sesuatu.
16. ‘Aliman
: artinya keadaannya Allah Swt yang mengetahui akan tiap - tiap segala
sesuatu.
17. Hayyun
: artinya keadaannya Allah Swt yang maha hidup, melebihi dari segala sesuatu
apapun juga.
18. Sami’an
: artinya keadaannya Allah Swt yang mendengar akan tiap - tiap segala sesuatu
yang maujud.
19. Bashiran
: artinya keadaannya Allah Swt yang melihat akan tiap - tiap segala sesuatu
yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).
20.Mutakalliman
: artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata, yaitu sifat yang berdiri
dengan dzat Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar